AGENDA

-

Selasa, 21 Februari 2012

Artikel : Renungkanlah Kembali 2


MENDESIGN DO’A
DENGAN NAMA-NAMA KEBESARAN ALLAH

OLEH   : MUCHSIN BAHANAN, S.Sos*


Mungkin hanya iblis dan setan yang tidak membutuhkan Do’a, walaupun pada akhir kisah persujudan kepada Nabi Adam,AS, mereka berdoa setelah kutukan Allah.swt.
Do’a adalah menu setiap insan manusia, namun yang bagaimana Do’a bisa tersampaikan dihadapan Allah swt. Sangat sia-sia ketika Do’a hanya terbonsai pada ritual kepentingan sesaat, kepentingan darurat, kepentingan yang penuh pamrih, kepentingan yang diliputi oleh nafsu serta kepentingan yang emosional. Alangkah ironis, ketika kita sebagai manusia yang dibekali Al-qur’an dan As-Sunnah, namun adab ketika kita berdoa salah kaprah, sungguh menggelikan! Apakah kita lupa? Manusia yang diciptakan dari sari pati suci, mengikrarkan janji ketika ruh ditiupkan pada janin yang berusia 4-5 bulan dalam kandungan seorang ibu..? itulah awal permulaan do’a hamba Allah dalam keadaan fitrah terkumandangkan. Kenapa kita harus mendesign do’a dengan nama-nama kebesaran Allah..? Jawabnya ” SEGALA PUJI BAGI ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI PENYAYANG, YANG MEMILIKI LANGIT DAN BUMI, YANG MENGATUR PEREDARAN MATAHARI DAN BULAN, YANG MENETUKAN BAIK, BURUKNYA MANUSIA”   

Subhahanallah Allah memiliki 99 Asmaul Husna, bahkan memaknai janji Allah pada ayat : Ude'uni Astajib lakum (berdoalah kamu kepada-KU, Niscaya Aku Kabulkan do’amu). Tidak semudah itu, ada kisi-kisi yang harus kita lakukan agar bisa tersampaikan do’a yang kita minta. Ketika hati dan jasmani kita masih berkubang kekotoran dari berbagai kedengkian, ketika lisan masih terkunci kebohongan dan kedustaan, mungkinkah bisa tersampaikan do’a kita? Ketika perut dan lambung kita masih menyisakan sisa makanan dari yang haram, mungkinkah bisa tersampaiakan di haribaan Allah? mungkinkah saling mencurigai sesama muslim bisa terkirim do’a kita, yang seharusnya terbungkus rapi dalam berprasangka baik, sementara kita membiasakannya, Masya Allah..? 

Malaikat akan menutup dengan dinding do’a orang-orang seperti ini. Bebarapa contoh diatas adalah sangat mustahil ketika Manusia merengek, berkeluh kesah, menangis, bersujud ”Berdoa” meminta dikabulkan kemauan dan keinginannya. Akan tertolak do’a orang-orang seperti ini. Setiap malam seorang hamba menangis dalam kelam, dia ingin mendo’akan seseorang hamba yang memiliki cita-cita agung dan luhur, namun dia berdiri ditengah persimpangan yang akhirnya jatuh tersengkur sujud mengukir dosa. Betapa ironis saat kita menjumpai orang yang meminta sesuatu, tetapi dirinya tidak paham dengan apa yang yamg dia minta, maka bagaimana ia  minta dalam do’anya, sementara ia  tidak tahu apa yang ia ucapkan. Ilustrasi diatas bukanlah sebab utama yang menjawab keluhan banyak hamba yang bertanya mengapa do’anya tak kunjung dikabulkan, tentu ada faktor lain yang mempengaruhi tidak dikabulkannya sebuah do’a, terjebak dalam sebuah rutinitas yang hampa dari makna.


BEBERAPA ADAB DO’A YANG HARUS DILAKUKAN :

1. Menjauhkan diri dari hal-hal yang haram: artinya berdo’a adalah meminta, tidak mungkin permintaan kita akan dipenuhi oleh orang yang kita minta bantuannya, jika kita sering melakukan perbuatan yang tidak disukai, Allah enggan mengabulkan do’a hamba-Nya yang sering melakukan perbuatan maksiat dan melanggar aturan-Nya. Untuk itu jika kita ingin do’a kita dikabulkan, hendaknya seseorang hamba senantiasa melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Rasulullah saw berkisah: ttentang seorang yang sedang dalam perjalanan jauh, rambutnya khusut, pakaiannya penuh debu, dimana orang tersebut berdo’a dengan membentangkan tangannya kelangit seraya berkata :”Ya Robb...Ya Roob...” Padahal :

” Wa matho’amuhu qaromma wa masrobuhu qaromma Wa malbasuuhu qaromma wa ghudiya bil qaromma fa anna yus tajaabu lidzalik: artinya ”Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diapun dibesarkan dengan makanan yang haram, bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan ?

2. Ikhlas : Do’a adalah ibadah, beribadah harus ikhlas, Allah swt tidak akan menerima suatu amal ibadah yang tidak disertai dengan keikhlasan hanya kepada-Nya, begitu juga dengan do’a, Allah swt tidak menerima do’a seseorang yang tidak diiringi dengan keikhlasan. Ikhlas dalam berdo’a adalah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa Allah swt-lah satu-satu-Nya tempat dipanjatkan-Nya do’a dan bahwa Dia sanggup mengabulkan do’a apapun yang dipanjatkan oleh hamba-Nya.

3. Memulai Do’a dengan Tahmid dan Sholawat : Jika kita berdo’a kepada Allah swt, hendaknya kita awali terlebih dahulu dengan membaca tahmid dan shalawat : ”Apabila salah seorang kalian berdo’a, maka hendaknya dia memulai dengan memuji Allah dan menyanjungnya, bacalah shalawat atas Nabi saw, baru kemudian silahkan berdo’a apa saja yang dia inginkan.

4. Berdo’a dengan do’a-do’a yang disyariatkan: Contoh do’a yang berasal dari Al-Qur’an dan Sunnah yang mencakup permintaan kita, tentu lebih baik jika kita menggunakannya. Karena hal itu pasti lebih selamat dan lebih baik, selain itu jangan sampai kita justru menjadi orang yang berlebih-lebihan dalam berdo’a, meminta hal-hal yang justru tidak membawa kebaikan bagi diri kita. ”Saya’kunuu khoum yaa tadun’a” : artinya Akan muncul suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam berdo’a.

5. Penuh Kekhusyukan, Tadharru’ dan Harap-harap cemas: Merendahkan diri kita dihadapan-Nya, seraya berharap agar do;a kita dikabulkan, sekaligus takut jika ditolak :

 "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampau batas”  (QS. AL-A'RAAF:55)

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik" (QS. AL-A'RAAF:56)

6. Tidak Bimbang dalam berdo’a, yakin Allah akan mengabulkan: Meskipun khawatir jika Allah swt tidak mengabulkan do’a kita, namun sikap optimisme akan dikabulkannya do’a harus lebih besar daripada sikap pesimis, bagaimanapun rachmat Allah swt lebih besar dari murka-Nya.

7. Mencari Saat yang tepat untuk berdo’a : Berdo’a boleh kapan saja dan dimana saja, namun ada waktu-waktu tertentu dimana Allah menjanjikan akan mengabulkan do’a yang dipanjatkan pada waktu tersebut :”Sesungguhnya pada saat malam terdapat satu saat dimana jika seseorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dalam urusan dunia dan akhirat, pada saat tersebut, niscaya apa yang dimintanya akan diberi, dan itu pada setiap malam”

8. Menghadap ke arah Kiblat : Rasulullah saw menghadap ka’bah, beliau berdo’a agar sejumlah tokoh kaum quraisyi, Syibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, Ali walid bin Uqbah, dan Abu jahal bin hisyam dihukum, saya bersumpah dengan nama Allah, sungguh saya melihat mereka mati terkapar, dimana matahari membuat warna mereka berubah, dan hari itu memang panas sekali.

9. Dengan Suara pelan: Allah swt mendengar apa yang kita katakan, bahkan apa yang kita sembunyikan dalam hatipun, DIA Maha Mengetahui, karena itu berdo’a kepada Allah tidak perlu dengan suara keras, apalagi berteriak. ”Wahai sekalian manusia, sayangilah diri kalian, Sesungguhnya kalian tidak meminta kepada sesuatu yang tuli ataupun nihil, Sesungguhnya Dia bersama kalian, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha mendekat, Maa berkah nama-Nya dan Maha tinggi Zat-Nya”


10. Disertai Taubat dan Pengakuan Dosa : Tidak ada manusia selain para Nabi dan Rasul yang tidak memiliki dosa dan kesalahan, setiap manusia pasti pernah berdosa dan bersalah, sekecil apapun dosa itu, baik disengaja atau tidak, dan hendaknya kita beristiqfar lebih dahulu dan bertaubat kepada-Nya, sebelum berdo’a, agar Allah berkenan mengabulkan do’a kita. ”Robbana dholamna anfusanaa wailam taqhfirlanaa watarhamnaa lanakunana minaal khoshiriin : Keduanya berkata (Adam dan Hawa) Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmad kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS.Al-A’raaf:23)
Rasulullah saw bersabda : Jika engkau melakukan suatu dosa, maka mohonlah ampun dan bertaubatkepada-Nya. Karena sesungguhnya apabila seseorang hamba mengakui dosanya, kemudian dia bertaubat, maka Allah menerima taubatnya.

11. Memperbanyak Do’a diwaktu lapang: Maksudnya yaitu memperbanyak do’a kepada Allah swt pada waktu kita dalam keadaan lapang, tidak dalam keadaan susah atau membutuhkan, karena terkadang seseorang baru rajin berdo’a atau sangat bersemangat dalam do’anya ketika dia sedang mengalami kondisi sulit, sempit, terjepit atau pada saat dia terkena musibah, meskipun boleh berdo’a kapan saja termasuk apalagi ketika sedang memerlukan, kita juga harus rajin berdo’a ketika dalam keadaan lapang. Barang siapa yang ingin do’anya dikabulkan oleh Allah swt pada waktu kesulitan dan kesusahan, maka hendaknya dia memperbanyak do’a pada waktu lapang”

Diantara sebab tidak dikabulkan Do’a: Kita mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-Nya. Kita mengaku mencintai RasuNya, tetapi kita meninggalkan sunnahnya. Kita membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya. Kita banyak diberi Nikmat tetapi tidak mensyukurinya.

Keutamaan Do’a : Berdo’a adalah Perintah Allah. Mengabulkan orang yang berdo’a kepada-Nya. Do’a adalah Ibadah. Allah sangat memuliakan Do’a. Do’a dapat mengubah qodha’

Keutamaan Dzikir : Dzikir adalah perintah Allah, Orang berdzikir dijanjikan surga, dengan mengingat Allah, Allah-Pun ingat kita, Orang yang berdzikir dikelilingi malaikat diliputi rahmat.


Keutamaan Membaca Shalawat :Membaca shalawat untuk Rasulullah adalah perintah Allah, dengan shalawat dosa diampuni derajat diangkat, banyak shalawat, paling berhak mendapat syafaat Nabi.


Keutamaan  Istighfar : adalah perintah Allah, dan sunnah Rasul, beristighfar mencegah azab Allah dan mendatangkan rejeki tak terduga, serta menjadikan tawadhu dihadapan Allah swt.


Kediri, 28 Rabi’ul Awal 1433 H
                                                                                                                  21     Pebruari   2012  M 

* Penulis adalah Sekretaris Ta'mir Masjid Ar-Rohmah
aktif menulis pada buletin komunitas ngaji bengi At-Taubat
Perumahan Bumi Asri Gang Sawo Kediri

1 komentar:

  1. Syukran katsiran... artikelnya tuk koreksi diri. Tetap semangat & terus berkarya.
    Wow... tampilan blognya keren!

    BalasHapus