MENDESIGN DO’A
DENGAN NAMA-NAMA KEBESARAN ALLAH
OLEH : MUCHSIN BAHANAN, S.Sos*
Mungkin hanya iblis dan setan yang
tidak membutuhkan Do’a, walaupun pada akhir kisah persujudan kepada Nabi
Adam,AS, mereka berdoa setelah kutukan Allah.swt.
Do’a adalah menu setiap insan manusia,
namun yang bagaimana Do’a bisa tersampaikan dihadapan Allah swt. Sangat sia-sia
ketika Do’a hanya terbonsai pada ritual kepentingan sesaat, kepentingan
darurat, kepentingan yang penuh pamrih, kepentingan yang diliputi oleh nafsu
serta kepentingan yang emosional. Alangkah ironis, ketika kita sebagai manusia
yang dibekali Al-qur’an dan As-Sunnah, namun adab ketika kita berdoa salah
kaprah, sungguh menggelikan! Apakah kita lupa? Manusia yang diciptakan dari
sari pati suci, mengikrarkan janji ketika ruh ditiupkan pada janin yang
berusia 4-5 bulan dalam kandungan seorang ibu..? itulah awal permulaan do’a
hamba Allah dalam keadaan fitrah terkumandangkan. Kenapa kita harus mendesign
do’a dengan nama-nama kebesaran Allah..? Jawabnya ” SEGALA PUJI BAGI
ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI PENYAYANG, YANG MEMILIKI LANGIT DAN BUMI, YANG
MENGATUR PEREDARAN MATAHARI DAN BULAN, YANG MENETUKAN BAIK, BURUKNYA MANUSIA”
Subhahanallah Allah memiliki
99 Asmaul Husna, bahkan memaknai janji Allah pada ayat : Ude'uni Astajib lakum
(berdoalah kamu kepada-KU, Niscaya Aku Kabulkan do’amu). Tidak semudah itu, ada
kisi-kisi yang harus kita lakukan agar bisa tersampaikan do’a yang kita minta.
Ketika hati dan jasmani kita masih berkubang kekotoran dari berbagai
kedengkian, ketika lisan masih terkunci kebohongan dan kedustaan, mungkinkah
bisa tersampaikan do’a kita? Ketika perut dan lambung kita masih menyisakan
sisa makanan dari yang haram, mungkinkah bisa tersampaiakan di haribaan Allah? mungkinkah saling mencurigai sesama muslim bisa terkirim do’a kita, yang
seharusnya terbungkus rapi dalam berprasangka baik, sementara kita
membiasakannya, Masya Allah..?
Malaikat akan menutup dengan dinding do’a
orang-orang seperti ini. Bebarapa contoh diatas adalah sangat mustahil ketika
Manusia merengek, berkeluh kesah, menangis, bersujud ”Berdoa” meminta
dikabulkan kemauan dan keinginannya. Akan tertolak do’a orang-orang seperti
ini. Setiap malam seorang hamba menangis dalam kelam, dia ingin mendo’akan
seseorang hamba yang memiliki cita-cita agung dan luhur, namun dia berdiri
ditengah persimpangan yang akhirnya jatuh tersengkur sujud mengukir dosa.
Betapa ironis saat kita menjumpai orang yang meminta sesuatu, tetapi dirinya
tidak paham dengan apa yang yamg dia minta, maka bagaimana ia minta dalam do’anya, sementara ia tidak tahu apa yang ia ucapkan. Ilustrasi
diatas bukanlah sebab utama yang menjawab keluhan banyak hamba yang bertanya
mengapa do’anya tak kunjung dikabulkan, tentu ada faktor lain yang mempengaruhi
tidak dikabulkannya sebuah do’a, terjebak dalam sebuah rutinitas yang hampa
dari makna.
BEBERAPA ADAB
DO’A YANG HARUS DILAKUKAN :
1. Menjauhkan
diri dari hal-hal yang haram: artinya berdo’a adalah meminta,
tidak mungkin permintaan kita akan dipenuhi oleh orang yang kita minta
bantuannya, jika kita sering melakukan perbuatan yang tidak disukai, Allah
enggan mengabulkan do’a hamba-Nya yang sering melakukan perbuatan maksiat dan
melanggar aturan-Nya. Untuk itu jika kita ingin do’a kita dikabulkan, hendaknya
seseorang hamba senantiasa melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua
larangan-Nya.
Rasulullah saw berkisah: ttentang
seorang yang sedang dalam perjalanan jauh, rambutnya khusut, pakaiannya penuh
debu, dimana orang tersebut berdo’a dengan membentangkan tangannya kelangit
seraya berkata :”Ya Robb...Ya Roob...” Padahal :
” Wa matho’amuhu
qaromma wa masrobuhu qaromma Wa malbasuuhu qaromma wa ghudiya bil qaromma fa
anna yus tajaabu lidzalik: artinya ”Padahal makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram, dan diapun dibesarkan dengan makanan yang haram, bagaimana
mungkin do’anya akan dikabulkan ?
2. Ikhlas : Do’a
adalah ibadah, beribadah harus ikhlas, Allah swt tidak akan menerima suatu amal
ibadah yang tidak disertai dengan keikhlasan hanya kepada-Nya, begitu juga
dengan do’a, Allah swt tidak menerima do’a seseorang yang tidak diiringi dengan
keikhlasan. Ikhlas dalam berdo’a adalah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa
Allah swt-lah satu-satu-Nya tempat dipanjatkan-Nya do’a dan bahwa Dia sanggup
mengabulkan do’a apapun yang dipanjatkan oleh hamba-Nya.
3. Memulai Do’a
dengan Tahmid dan Sholawat : Jika kita berdo’a kepada Allah swt, hendaknya kita
awali terlebih dahulu dengan membaca tahmid dan shalawat : ”Apabila salah
seorang kalian berdo’a, maka hendaknya dia memulai dengan memuji Allah dan
menyanjungnya, bacalah shalawat atas Nabi saw, baru kemudian silahkan berdo’a
apa saja yang dia inginkan.
4. Berdo’a
dengan do’a-do’a yang disyariatkan: Contoh do’a yang berasal dari
Al-Qur’an dan Sunnah yang mencakup permintaan kita, tentu lebih baik jika kita
menggunakannya. Karena hal itu pasti lebih selamat dan lebih baik, selain itu
jangan sampai kita justru menjadi orang yang berlebih-lebihan dalam berdo’a,
meminta hal-hal yang justru tidak membawa kebaikan bagi diri kita. ”Saya’kunuu
khoum yaa tadun’a” : artinya Akan muncul suatu kaum yang
berlebih-lebihan dalam berdo’a.
5. Penuh
Kekhusyukan, Tadharru’ dan Harap-harap cemas: Merendahkan diri
kita dihadapan-Nya, seraya berharap agar do;a kita dikabulkan, sekaligus takut
jika ditolak :
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang
lembut, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampau batas” (QS. AL-A'RAAF:55)
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik" (QS. AL-A'RAAF:56)
6. Tidak Bimbang
dalam berdo’a, yakin Allah akan mengabulkan: Meskipun
khawatir jika Allah swt tidak mengabulkan do’a kita, namun sikap optimisme akan
dikabulkannya do’a harus lebih besar daripada sikap pesimis, bagaimanapun
rachmat Allah swt lebih besar dari murka-Nya.
7. Mencari Saat
yang tepat untuk berdo’a : Berdo’a boleh kapan saja dan dimana saja, namun ada
waktu-waktu tertentu dimana Allah menjanjikan akan mengabulkan do’a yang
dipanjatkan pada waktu tersebut :”Sesungguhnya pada saat malam terdapat satu
saat dimana jika seseorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dalam
urusan dunia dan akhirat, pada saat tersebut, niscaya apa yang dimintanya akan
diberi, dan itu pada setiap malam”
8. Menghadap ke
arah Kiblat : Rasulullah saw menghadap ka’bah, beliau berdo’a agar
sejumlah tokoh kaum quraisyi, Syibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, Ali walid
bin Uqbah, dan Abu jahal bin hisyam dihukum, saya bersumpah dengan nama
Allah, sungguh saya melihat mereka mati terkapar, dimana matahari membuat warna
mereka berubah, dan hari itu memang panas sekali.
9. Dengan Suara
pelan: Allah swt mendengar apa yang kita katakan, bahkan apa yang
kita sembunyikan dalam hatipun, DIA Maha Mengetahui, karena itu berdo’a kepada
Allah tidak perlu dengan suara keras, apalagi berteriak. ”Wahai sekalian
manusia, sayangilah diri kalian, Sesungguhnya kalian tidak meminta kepada
sesuatu yang tuli ataupun nihil, Sesungguhnya Dia bersama kalian, dan Dia Maha
Mendengar lagi Maha mendekat, Maa berkah nama-Nya dan Maha tinggi Zat-Nya”
10. Disertai
Taubat dan Pengakuan Dosa : Tidak ada manusia selain para Nabi dan Rasul yang tidak memiliki dosa dan kesalahan, setiap
manusia pasti pernah berdosa dan bersalah, sekecil apapun dosa itu, baik
disengaja atau tidak, dan hendaknya kita beristiqfar lebih dahulu dan bertaubat
kepada-Nya, sebelum berdo’a, agar Allah berkenan mengabulkan do’a kita. ”Robbana
dholamna anfusanaa wailam taqhfirlanaa watarhamnaa lanakunana minaal khoshiriin
: Keduanya berkata (Adam dan Hawa) Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri
kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmad kepada
kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS.Al-A’raaf:23)
Rasulullah saw
bersabda : Jika engkau melakukan suatu dosa, maka mohonlah ampun dan
bertaubatkepada-Nya. Karena sesungguhnya apabila seseorang hamba mengakui
dosanya, kemudian dia bertaubat, maka Allah menerima taubatnya.
11. Memperbanyak
Do’a diwaktu lapang: Maksudnya yaitu memperbanyak do’a kepada Allah swt pada
waktu kita dalam keadaan lapang, tidak dalam keadaan susah atau membutuhkan,
karena terkadang seseorang baru rajin berdo’a atau sangat bersemangat dalam
do’anya ketika dia sedang mengalami kondisi sulit, sempit, terjepit atau pada
saat dia terkena musibah, meskipun boleh berdo’a kapan saja termasuk apalagi
ketika sedang memerlukan, kita juga harus rajin berdo’a ketika dalam keadaan
lapang. Barang siapa yang ingin do’anya dikabulkan oleh Allah swt pada waktu
kesulitan dan kesusahan, maka hendaknya dia memperbanyak do’a pada waktu
lapang”
Diantara sebab
tidak dikabulkan Do’a: Kita mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
Kita mengaku mencintai RasuNya, tetapi kita meninggalkan sunnahnya. Kita
membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya. Kita banyak diberi Nikmat
tetapi tidak mensyukurinya.
Keutamaan Do’a :
Berdo’a adalah Perintah Allah. Mengabulkan orang yang berdo’a kepada-Nya.
Do’a adalah Ibadah. Allah sangat memuliakan Do’a. Do’a dapat mengubah qodha’
Keutamaan Dzikir : Dzikir adalah perintah Allah, Orang
berdzikir dijanjikan surga, dengan mengingat Allah, Allah-Pun ingat kita, Orang
yang berdzikir dikelilingi malaikat diliputi rahmat.
Keutamaan Membaca Shalawat :Membaca
shalawat untuk Rasulullah adalah perintah Allah, dengan shalawat dosa diampuni
derajat diangkat, banyak shalawat, paling berhak mendapat syafaat Nabi.
Keutamaan Istighfar : adalah perintah
Allah, dan sunnah Rasul, beristighfar mencegah azab Allah dan mendatangkan
rejeki tak terduga, serta menjadikan tawadhu dihadapan Allah swt.
Kediri, 28 Rabi’ul Awal 1433 H
21 Pebruari 2012
M
* Penulis adalah Sekretaris Ta'mir Masjid Ar-Rohmah
aktif menulis pada buletin komunitas ngaji bengi At-Taubat
Perumahan Bumi Asri Gang Sawo Kediri
Syukran katsiran... artikelnya tuk koreksi diri. Tetap semangat & terus berkarya.
BalasHapusWow... tampilan blognya keren!