Masjid Ar-Rohmah Kaliombo Kota Kediri
AGENDA
-
Kamis, 05 Juli 2012
Minggu, 18 Maret 2012
KERESAHAN
PILAR PILAR AR-ROHMAH JILID DUA
Oleh : Muchsin Bahanan, S.Sos*
Beberapa waktu lalu saya
mendapatkan sms, telepon, dan email dari beberapa kader Muhammadiyah
di seluruh pelosok Nusantara, banyak pesan yang disampaikan seperti kemandirian
intelektual, kefakuman sampai pada kegamangan dalam mengentaskan masalah ”Penutupan
akses jalan menuju masjid Ar-Rohmah Kaliombo Kota Kediri”. Saya terkejut karena
semakin saya diam, semakin banyak pernyataan bermunculan, entah mengapa, yang jelas
itu yang saya dapatkan. Ada yang menggunakan bahasa yang ”Kasar” dengan nada
yang cukup keras, ada juga yang lembut santai dan akur walaupun hanya dari
beberapa orang. Bagi saya itu cukup menjadikan renungan bagi siapapun yang
mencintai ”masjid”. Walaupun kejadian itu baru genap berusia satu semester
Menjawab
Keresahan:
Bagi saya terutama sebagai bagian
dari turbinnya Masjid periode 2010-2012, ini semua sebagai wujud kecintaan dan
kepedulian aktivis Muhammadiyah, sebuah rumah ”indah” dimana mereka tinggal. Karena
itu cara terbaik yang harus saya hadirkan adalah sebuah ”Lidah” terbaik walaupun
saya hanya sebagai manusia biasa di internal Masjid yang merasa tertampar baik
sebagai Sekretaris Masjid maupun sebagai aktivis Muhammadiyah, saya
punya hak untuk berbicara dan membela, tentu saja sesuai kemampuan dan porsi
saya. Banyak pertanyaan yang terlintas dalam benak saya begitu santai, gamang
pragmatiskah saya memperjuangkan jihad ibadah.
Apakah saya sudah beku dan lari dari
tanggung jawab ; apakah saya sudah tidak berfikir jernih atau gagal, kaku, lesu atau bahkan
”mati”; walaupun sering saya dikatakan ”picik”, arogan, ataupun
”dangkal”; tetapi saya tidak tahu pasti dengan tetek bengek masa lalu; malas
berbicara ”Pemblokiran jalan menuju Masjid”. Bukan...bukan patah arang,
tetapi saya hanya ingin belajar mengatakan sesuatu semampunya. Agar lidah saya
kelak tidak pedal menjawab
pertanyaaan Malaikat ketika ditanya tentang waktu, umur, ilmu dan amal, agar esuk
jika tidak jadi pengurus masjid, saya bisa bercerita banyak, terutama betapa
indah dan nikmat hidup dan berjuang di Masjid, betapa mulia visi dan
orientasi pergerakan Muhammadiyah.
Untuk itu saya masih terlalu bodoh
untuk menjawab ”Keresahan” yang terjadi secara prematur jilid dua”
ini dan yang lebih tepat diposisikan sebagai ”Serpihan Suara Hati”
seorang sekretaris Masjid yang bernama Muchsin. Saya lebih suka
mengkampanyekan ”gerakan Tutup Aurat” bersama teman pengurus masjid yang
lainnya dengan sabar jika dighibahin dan difitnah. Saya lebih senang
memaafkan teman dikala salah dan khilaf, yang tidak ridho jika sesama pengurus
dijelekin, ukhuwahnya selalu diikat, imannya terus dipelihara, yang selalu
senyum jika bersua, yang selalu memberikan salam kepada saudaranya, yang selalu
mendo’akan kebaikan dan ampunan kepada saudaranya, yang santun kala bersikap,
yang sopan kala bertutur, yang respon terhadap berbagai issu keumatan dan
kebangsaan.
Keresaahan Jilid
Satu :
Walaupun pada akhirnya saya
tersimpuh air mata saya deras mengalir menangis, membentangkan kedua tangan dan
kaki, menghadang pengrusakan titihan jembatan kecil dari bambu yang dilakukan
orang-orang yang sudah buta mata dan hatinya, tetapi pembongkaran itu
dilanjutkan, komitmen yang hanya tinggal puing-puing deklarasi, hanyalah
sebagai tumbal arogansi menyayat demokrasi kepentingan sepihak. Saya hanya
duduk berharap, mudah-mudahan tidak akan terjadi genangan darah setinggi mata
kaki, seperti pembantaian di Masjid Al-Aqsa Palestina, mudah-mudahan
teman-teman aktifis masjid tidak sampai mengungsi di atap tiang masjid,
walaupun sejujurnya intervensi dan penghadangan itu terjadi pada teman-teman
aktifis yang akan melintasi jalan ke Masjid.
Saya melihat usaha teman-teman
untuk menempuh jalur persuasif dan ukhuwah begitu luar biasa, mengorbankan
waktu, materi dan tenaga, dalam mengupayakan agar jalan akses menuju masjid
bisa dipertahankan. Ternyata Allah swt masih menghendaki lain,
masih menguji pertahanan kesabaran dan keridhohan kita.
Sebenarnya sampai saat ini mediasi
yang sudah dilaksanakan Aparat kelurahan kepada kedua belah pihak, belum
menghasilkan ”Hitam diatas Putih” walaupun tindakan anarkhi, presuure dan
destruktif dilakukan dari pihak yang mengklaim ”Membuat Resah”
tetap menutup dengan jalan membuat tembok raksasa. Nah sulap menyulap, bim
salabim membuat aparat Kelurahan menutup mata, memberi lampu hijau dalam
penutupan akses jalan menuju masjid.
Sengaja kami teman-teman Masjid dan Pergerakan Muhamadiyah tidak melawan,
bersabar dalam ketabahan, walaupun sempat pontang-panting ketika melihat
anak-anak TPQ enggan untuk ke Masjid.
Disisi lain hati saya terus istighfar,
teman-teman melantunkan do’a , mohon kepada Allah swt untuk diberi petunjuk
yang istqomah. Subaqanallah.... jamaah tidak makin berkurang justru makin
bertambah banyak. Kegiatan makin padat kajian Islam terinfus, menggugah
semangat untuk makin merapatkan beribadah dalam keheningan dan kedamaian.
Keresahan Jilid Dua
Enam bulan saya dan teman-teman
masjid berpacu merajut lecutan fata morgana, tidak
pesimis ketika jiwa bersandar pada kebenaran. Terjawablah semua apa yang selama
ini menjadikan saya gamang bahwa pada 18 januari 2012, seorang aktifis Muhamadiyah yang juga pengurus masjid rela
menghibahkan rumahnya untuk sarana akses jalan menuju Masjid. Namun karakter
fisabililahnya nyaris diszolimi oleh beberapa tokoh yang memproklamirkan
arogansinya ”Tidak ada kata Kalah” dalam upaya menutup jalan akses menuju
Masjid.
Berbagai issue yang bernafaskan
”Keresahan” dipropagandakan kepada warga yang tidak tahu hulu-hilirnya. Apapun
bentuk kebaikan dari saya dan teman-teman pengurus Masjid kepada mereka selalu
dibalas dengan rasa permusuhan. Mudah-mudahan keresahan kedua ini tidak akan
terjadi seperti di Sampang Madura, tidak akan terjadi seperti di Bandung, tidak
akan terjadi seperti di Ambon, karena akar permasalahan yang sebenarnya dikemas
instan tidak ada setitikpun kesalahan dari teman yang memang secara tulus
menghibahkan rumah yang dicintai selama 14 tahun.
Saya hanya berharap pada
teman-teman seperjuangan janganlah saya dibilasi lagi dengan anti kekerasan,
radikalisme dan takut mati. Demi Allah andaikan saya dibantai, diburai usus
saya, dipenggal leher saya atau dimultilasi, tidak ada kalimat takut mati
karena ”Jihad Fisabilillah”. Akankah
kita berjalan digenangan darah seperti di Siria, di Afganistan dan di Libya ? Jawabnya
adalah : Ketika mereka menggunakan cara-cara yang biadab, kenapa kita tidak
hadapi dengan pekikan ”Allah Akbar” walaupun itu upaya yang paling akhir yang
harus kita lakukan, untuk menjaga dan mempertahankan rumah Allah swt. ”Dan Siapakah yang lebih aniaya daripada
orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam Masjid-Masjid-Nya, dan
berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk kedalamnya(Masjid Allah), kecuali dengan rasa
takut (kepada Allah) Mereka didunia mendapat kehinaan dan diakhirat mendapat
siksa yang berat" (QS
Al-Baqarah:114)
* Penulis aktif menulis pada
buletin Komunitas Ngaji Bengi At-Taubat
Perumahan Bumi Asri Gang Sawo
Jumat, 24 Februari 2012
BERITA
Pada Hari Jum’at kemarin
bertempat di Masjid Ar-Rohmah Kaliombo diadakan rapat umum dengan agenda:
1. Arahan Ketua Ta’mir
2. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Ta’mir oleh Sekretaris Ta’mir
3. Proses Pembentukan Kepengurusan baru dipimpin oleh Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kaliombo
1. Arahan Ketua Ta’mir
2. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Ta’mir oleh Sekretaris Ta’mir
3. Proses Pembentukan Kepengurusan baru dipimpin oleh Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kaliombo
Rapat tersebut dimulai pukul
20.00 WIB dihadiri sekitar 30 pengurus Ta’mir Masjid dengan menghasilkan
Keputusan :
- Membentuk formatur untuk memilih pengurus inti yang terdiri dari
: H. Muhadi, Drs. Rosyad Al-Hakim, M.
Tugas Sulaksono, Muchsin, Hariyanto. Rapat dewan formatur menghasilkan
keputusan sbb :
Ketua : Suheri
Wakil Ketua : S.
Hartono
Sekretaris : Hariyanto
Bendahara : Bambang Utoyo, SE
Wakil Bendahara : Drs. Rosyad
Al-Hakim
- Masa berlaku jabatan pengurus
dari semula 2 tahun menjadi 5 tahun.
- Kepengurusan Ta’mir Masjid yang baru
berlaku mulai bulan Juni 2012.
Acara tersebut sempat diwarnai perbedaan pendapat antara
sistem kaderisasi dan sistem formatur serta keputusan dewan formatur. Hal itu
tentunya merupakan perwujudan dari semangat demokrasi dari seluruh pengurus
atas dasar musyawarah mufakat demi tercapainya kemakmuran masjid. Acara
tersebut ditutup pada pukul 22.00 dengan semangat Ukhuwah Islamiyah dan tanpa
perselisihan. Semoga Kepengurusan yang baru dapat menjalankan amanah dengan
baik dan selalu Istiqomah dijalannya. Amin......
Selasa, 21 Februari 2012
Artikel : Renungkanlah Kembali 2
MENDESIGN DO’A
DENGAN NAMA-NAMA KEBESARAN ALLAH
OLEH : MUCHSIN BAHANAN, S.Sos*
Mungkin hanya iblis dan setan yang
tidak membutuhkan Do’a, walaupun pada akhir kisah persujudan kepada Nabi
Adam,AS, mereka berdoa setelah kutukan Allah.swt.
Do’a adalah menu setiap insan manusia,
namun yang bagaimana Do’a bisa tersampaikan dihadapan Allah swt. Sangat sia-sia
ketika Do’a hanya terbonsai pada ritual kepentingan sesaat, kepentingan
darurat, kepentingan yang penuh pamrih, kepentingan yang diliputi oleh nafsu
serta kepentingan yang emosional. Alangkah ironis, ketika kita sebagai manusia
yang dibekali Al-qur’an dan As-Sunnah, namun adab ketika kita berdoa salah
kaprah, sungguh menggelikan! Apakah kita lupa? Manusia yang diciptakan dari
sari pati suci, mengikrarkan janji ketika ruh ditiupkan pada janin yang
berusia 4-5 bulan dalam kandungan seorang ibu..? itulah awal permulaan do’a
hamba Allah dalam keadaan fitrah terkumandangkan. Kenapa kita harus mendesign
do’a dengan nama-nama kebesaran Allah..? Jawabnya ” SEGALA PUJI BAGI
ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI PENYAYANG, YANG MEMILIKI LANGIT DAN BUMI, YANG
MENGATUR PEREDARAN MATAHARI DAN BULAN, YANG MENETUKAN BAIK, BURUKNYA MANUSIA”
Subhahanallah Allah memiliki
99 Asmaul Husna, bahkan memaknai janji Allah pada ayat : Ude'uni Astajib lakum
(berdoalah kamu kepada-KU, Niscaya Aku Kabulkan do’amu). Tidak semudah itu, ada
kisi-kisi yang harus kita lakukan agar bisa tersampaikan do’a yang kita minta.
Ketika hati dan jasmani kita masih berkubang kekotoran dari berbagai
kedengkian, ketika lisan masih terkunci kebohongan dan kedustaan, mungkinkah
bisa tersampaikan do’a kita? Ketika perut dan lambung kita masih menyisakan
sisa makanan dari yang haram, mungkinkah bisa tersampaiakan di haribaan Allah? mungkinkah saling mencurigai sesama muslim bisa terkirim do’a kita, yang
seharusnya terbungkus rapi dalam berprasangka baik, sementara kita
membiasakannya, Masya Allah..?
Malaikat akan menutup dengan dinding do’a
orang-orang seperti ini. Bebarapa contoh diatas adalah sangat mustahil ketika
Manusia merengek, berkeluh kesah, menangis, bersujud ”Berdoa” meminta
dikabulkan kemauan dan keinginannya. Akan tertolak do’a orang-orang seperti
ini. Setiap malam seorang hamba menangis dalam kelam, dia ingin mendo’akan
seseorang hamba yang memiliki cita-cita agung dan luhur, namun dia berdiri
ditengah persimpangan yang akhirnya jatuh tersengkur sujud mengukir dosa.
Betapa ironis saat kita menjumpai orang yang meminta sesuatu, tetapi dirinya
tidak paham dengan apa yang yamg dia minta, maka bagaimana ia minta dalam do’anya, sementara ia tidak tahu apa yang ia ucapkan. Ilustrasi
diatas bukanlah sebab utama yang menjawab keluhan banyak hamba yang bertanya
mengapa do’anya tak kunjung dikabulkan, tentu ada faktor lain yang mempengaruhi
tidak dikabulkannya sebuah do’a, terjebak dalam sebuah rutinitas yang hampa
dari makna.
BEBERAPA ADAB
DO’A YANG HARUS DILAKUKAN :
1. Menjauhkan
diri dari hal-hal yang haram: artinya berdo’a adalah meminta,
tidak mungkin permintaan kita akan dipenuhi oleh orang yang kita minta
bantuannya, jika kita sering melakukan perbuatan yang tidak disukai, Allah
enggan mengabulkan do’a hamba-Nya yang sering melakukan perbuatan maksiat dan
melanggar aturan-Nya. Untuk itu jika kita ingin do’a kita dikabulkan, hendaknya
seseorang hamba senantiasa melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua
larangan-Nya.
Rasulullah saw berkisah: ttentang
seorang yang sedang dalam perjalanan jauh, rambutnya khusut, pakaiannya penuh
debu, dimana orang tersebut berdo’a dengan membentangkan tangannya kelangit
seraya berkata :”Ya Robb...Ya Roob...” Padahal :
” Wa matho’amuhu
qaromma wa masrobuhu qaromma Wa malbasuuhu qaromma wa ghudiya bil qaromma fa
anna yus tajaabu lidzalik: artinya ”Padahal makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram, dan diapun dibesarkan dengan makanan yang haram, bagaimana
mungkin do’anya akan dikabulkan ?
2. Ikhlas : Do’a
adalah ibadah, beribadah harus ikhlas, Allah swt tidak akan menerima suatu amal
ibadah yang tidak disertai dengan keikhlasan hanya kepada-Nya, begitu juga
dengan do’a, Allah swt tidak menerima do’a seseorang yang tidak diiringi dengan
keikhlasan. Ikhlas dalam berdo’a adalah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa
Allah swt-lah satu-satu-Nya tempat dipanjatkan-Nya do’a dan bahwa Dia sanggup
mengabulkan do’a apapun yang dipanjatkan oleh hamba-Nya.
3. Memulai Do’a
dengan Tahmid dan Sholawat : Jika kita berdo’a kepada Allah swt, hendaknya kita
awali terlebih dahulu dengan membaca tahmid dan shalawat : ”Apabila salah
seorang kalian berdo’a, maka hendaknya dia memulai dengan memuji Allah dan
menyanjungnya, bacalah shalawat atas Nabi saw, baru kemudian silahkan berdo’a
apa saja yang dia inginkan.
4. Berdo’a
dengan do’a-do’a yang disyariatkan: Contoh do’a yang berasal dari
Al-Qur’an dan Sunnah yang mencakup permintaan kita, tentu lebih baik jika kita
menggunakannya. Karena hal itu pasti lebih selamat dan lebih baik, selain itu
jangan sampai kita justru menjadi orang yang berlebih-lebihan dalam berdo’a,
meminta hal-hal yang justru tidak membawa kebaikan bagi diri kita. ”Saya’kunuu
khoum yaa tadun’a” : artinya Akan muncul suatu kaum yang
berlebih-lebihan dalam berdo’a.
5. Penuh
Kekhusyukan, Tadharru’ dan Harap-harap cemas: Merendahkan diri
kita dihadapan-Nya, seraya berharap agar do;a kita dikabulkan, sekaligus takut
jika ditolak :
"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang
lembut, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampau batas” (QS. AL-A'RAAF:55)
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima)
dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik" (QS. AL-A'RAAF:56)
6. Tidak Bimbang
dalam berdo’a, yakin Allah akan mengabulkan: Meskipun
khawatir jika Allah swt tidak mengabulkan do’a kita, namun sikap optimisme akan
dikabulkannya do’a harus lebih besar daripada sikap pesimis, bagaimanapun
rachmat Allah swt lebih besar dari murka-Nya.
7. Mencari Saat
yang tepat untuk berdo’a : Berdo’a boleh kapan saja dan dimana saja, namun ada
waktu-waktu tertentu dimana Allah menjanjikan akan mengabulkan do’a yang
dipanjatkan pada waktu tersebut :”Sesungguhnya pada saat malam terdapat satu
saat dimana jika seseorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dalam
urusan dunia dan akhirat, pada saat tersebut, niscaya apa yang dimintanya akan
diberi, dan itu pada setiap malam”
8. Menghadap ke
arah Kiblat : Rasulullah saw menghadap ka’bah, beliau berdo’a agar
sejumlah tokoh kaum quraisyi, Syibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, Ali walid
bin Uqbah, dan Abu jahal bin hisyam dihukum, saya bersumpah dengan nama
Allah, sungguh saya melihat mereka mati terkapar, dimana matahari membuat warna
mereka berubah, dan hari itu memang panas sekali.
9. Dengan Suara
pelan: Allah swt mendengar apa yang kita katakan, bahkan apa yang
kita sembunyikan dalam hatipun, DIA Maha Mengetahui, karena itu berdo’a kepada
Allah tidak perlu dengan suara keras, apalagi berteriak. ”Wahai sekalian
manusia, sayangilah diri kalian, Sesungguhnya kalian tidak meminta kepada
sesuatu yang tuli ataupun nihil, Sesungguhnya Dia bersama kalian, dan Dia Maha
Mendengar lagi Maha mendekat, Maa berkah nama-Nya dan Maha tinggi Zat-Nya”
10. Disertai
Taubat dan Pengakuan Dosa : Tidak ada manusia selain para Nabi dan Rasul yang tidak memiliki dosa dan kesalahan, setiap
manusia pasti pernah berdosa dan bersalah, sekecil apapun dosa itu, baik
disengaja atau tidak, dan hendaknya kita beristiqfar lebih dahulu dan bertaubat
kepada-Nya, sebelum berdo’a, agar Allah berkenan mengabulkan do’a kita. ”Robbana
dholamna anfusanaa wailam taqhfirlanaa watarhamnaa lanakunana minaal khoshiriin
: Keduanya berkata (Adam dan Hawa) Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri
kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmad kepada
kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS.Al-A’raaf:23)
Rasulullah saw
bersabda : Jika engkau melakukan suatu dosa, maka mohonlah ampun dan
bertaubatkepada-Nya. Karena sesungguhnya apabila seseorang hamba mengakui
dosanya, kemudian dia bertaubat, maka Allah menerima taubatnya.
11. Memperbanyak
Do’a diwaktu lapang: Maksudnya yaitu memperbanyak do’a kepada Allah swt pada
waktu kita dalam keadaan lapang, tidak dalam keadaan susah atau membutuhkan,
karena terkadang seseorang baru rajin berdo’a atau sangat bersemangat dalam
do’anya ketika dia sedang mengalami kondisi sulit, sempit, terjepit atau pada
saat dia terkena musibah, meskipun boleh berdo’a kapan saja termasuk apalagi
ketika sedang memerlukan, kita juga harus rajin berdo’a ketika dalam keadaan
lapang. Barang siapa yang ingin do’anya dikabulkan oleh Allah swt pada waktu
kesulitan dan kesusahan, maka hendaknya dia memperbanyak do’a pada waktu
lapang”
Diantara sebab
tidak dikabulkan Do’a: Kita mengenal Allah tetapi tidak menunaikan hak-Nya.
Kita mengaku mencintai RasuNya, tetapi kita meninggalkan sunnahnya. Kita
membaca Al-Qur’an, tetapi tidak mengamalkan isinya. Kita banyak diberi Nikmat
tetapi tidak mensyukurinya.
Keutamaan Do’a :
Berdo’a adalah Perintah Allah. Mengabulkan orang yang berdo’a kepada-Nya.
Do’a adalah Ibadah. Allah sangat memuliakan Do’a. Do’a dapat mengubah qodha’
Keutamaan Dzikir : Dzikir adalah perintah Allah, Orang
berdzikir dijanjikan surga, dengan mengingat Allah, Allah-Pun ingat kita, Orang
yang berdzikir dikelilingi malaikat diliputi rahmat.
Keutamaan Membaca Shalawat :Membaca
shalawat untuk Rasulullah adalah perintah Allah, dengan shalawat dosa diampuni
derajat diangkat, banyak shalawat, paling berhak mendapat syafaat Nabi.
Keutamaan Istighfar : adalah perintah
Allah, dan sunnah Rasul, beristighfar mencegah azab Allah dan mendatangkan
rejeki tak terduga, serta menjadikan tawadhu dihadapan Allah swt.
Kediri, 28 Rabi’ul Awal 1433 H
21 Pebruari 2012
M
* Penulis adalah Sekretaris Ta'mir Masjid Ar-Rohmah
aktif menulis pada buletin komunitas ngaji bengi At-Taubat
Perumahan Bumi Asri Gang Sawo Kediri
Rabu, 15 Februari 2012
Artikel : Renungkanlah Kembali
TIGA MASALAH BESAR
YANG SESUNGGUHNYA
Oleh : Muchsin Bahanan,
S.Sos*
Sabda Rasulullah yang
sangat populer dikalangan umat islam :
Dari Abu Hurairah Ra,
beliau berkata ,Rasulullah Saw bersabda “Apabila seorang anak adam meninggal
dunia, maka seluruh amalnya terputus kecuali tiga perkara ; Sedekah jariah,
Ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan orang tuanya” ( HR.Muslim ).
Tiga hal yang disebutkan Nabi
tersebut sebagai masalah besar, karena semuanya berkaitan dengan bekal kita
menghadap Allah. Bekal untuk memperpanjang kesempatan mendapat pahala, walaupun
sudah mati. Bekal masa depan hidup kita yang abadi di akhirat. Modal untuk
membangun rumah abadi di surga.
Bayangkanlah seorang manusia
sudah mati, lalu misalnya amal kebaikannya hanya kurang sedikit, tapi ia sangat
menentukan sehingga menyelamatkan dari neraka, apa yang bisa ia lakukan ? tidak
bisa apa-apa, ia tidak bisa menambah kebaikan atau pahala sedikitpun. Kecuali
kata Nabi saw, yang bisa menambah kebaikan dan pahala kita meskipun sudah mati
adalah tiga perkara.
Pertama,
Sedekah Jariah
------------------
Sedekah jariah adalah mengeluarkan
sebagian harta kita untuk kepentingan dan kemaslahatan umat Islam dan umat
manusia pada umumnya, seperti membangun masjid, madrasah, TPQ, pesantren,
yayasan da’wah, panti asuhan muslim, membangun jembatan, jalan dsb. Selama
berbagai proyek tersebut masih dimanfaatkan oleh umat islam dan manusia pada
umumnya, maka selama itu kita yang terlibat membangun, meskipun kita sudah mati
masih terus mendapatkan kiriman pahala dan kebaikan dari sedekah jariah kita.
Hitungan kasar pahala sedekah jariah itu adalah sebagai berikut, Anda membangun masjid atau
ikut terlibat dalam pembangunan masjid, baik dengan uang, tenaga maupun
pikiran,
Jika masjid itu digunakan shalat
berjamaah lima waktu sehari oleh sekitar 50 orang, maka setiap hari
anda mendapatkan pahala dari orang-orang yang shalat lima waktu tersebut.
Demikian pula bila masjid itu digunakan untuk kegiatan keislaman lainnya,
misalnya untuk kajian islam, seperti Aqidah, Tafsir, Hadist dsb. Untuk kegiatan
belajar mengajar Al-Qur’an, anda akan tetap mendapatkan pahala dari
fungsionalisasi masjid yang anda bangun tersebut, dan itu sepanjang masa,
bahkan walaupun anda sudah mati. Dengan catatan selama masjid itu digunakan
untuk berbagai aktifitas dakwah dan kebaikan, bukan aktifitas bid’ah dan
kemungkaran.
Adanya proyek sedekah jariah ini
artinya, kita dianjurkan oleh Rasulullah untuk lebih memikirkan kepentingan dan
kemaslahatan umat daripada memikirkan kepentingan diri kita sendiri. Bila kita
hanya mementingkan kepentingan kita sendiri, maka harta kita yang bertumpuk-tumpuk
dengan susah payah itu, begitu kita mati sudah tak berarti lagi dinikmati dan
menjadi milik orang lain, tapi kita yang harus bertanggung jawab.
Sebaliknya, bila kita memikirkan
kemaslahatan umat dengan berbagai proyek dakwah dan sosial tersebut maka
berarti kita memanjangkan usia kita, yaitu dengan proyek-proyek dakwah dan
sosial yang telah kita bangun. Saking pentingnya mendahulukan maslahat umum
daripada maslahat pribadi, sampai-sampai Rasulullah SAW bersada :
“ Sebaik-baik manusia
adalah yang lebih banyak manfaatnya untuk manusia lainnya “ (Al-Mu’jamul
Ausath)
Peduli kepada persoalan umat juga
menjadi barometer kesempurnaan Islam kita. Orang yang hidupnya hanya untuk
memikirkan urusan pribadinya, dan tidak pernah memikirkan urusan perjuangan
islam dan umat islam hendaknya hidp ditengan hutan bersama binatang.
Pertanyaannya adalah benarkah keadaan proyek-proyek sosial umat
islam telah maju ? tentu jawabnya, justru kondisinya sangat menyakitkan. Ini
menunjukkan kesadaran amal jariah masih sangat rendah ditengah-tengah umat
islam. Padahal ini adalah pensiunan pahala yang tiada
habis-habisnya. Bahkan masalah besar yang seharusnya mendapat perhatian exstra
ketat dari kita.
Kita tidak perlu menyalahkan
orang lain, marilah kita tanya diri kita sendiri, sudah berapa banyak tenaga,
pikiran dan harta yang kita curahkan untuk proyek sosial dakwah pada umat
islam? Kalau belum maksimal, sekarang inilah saatnya kita bersedekah jariah.
Kita harus punya saham dalam proyek amal jariah berapapun yang kita mampu.
Kedua,
Ilmu
yang Bermanfaat
--------------------------
Yang dimaksud ilmu disini adalah
ilmu agama (untuk kebaikan), Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Barang siapa yang
dikehendaki baik
oleh Allah, niscaya ia akan dipahamkan (ilmu) dalam urusan agamanya” (HR.Bukhari Muslim).
Tetapi ia bukan sembarang ilmu
agama, Ilmu agama disini adalah yang memenuhi tiga syarat;
Pertama.
Ilmu agama yang benar yang berdasar Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah saw, sesuai
dengan pemahaman para ulama.
Kedua, Ilmu agama yang
dimaksud adalah ilmu agama yang menjadikan pemiliknya bertakwa dan takut kepada
Allah, baik diwaktu ramai maupun diwaktu sendiri, Abdullah bin Mas’ud berkata,
“Ilmu itu bukanlah dengan banyaknya riwayat(hafalan), tetapi ilmu adalah rasa
takut kepada Allah SWT”
Maka ilmu tersebut melemahkan
iman dan mengeraskan hati, tidak membuat pemiliknya dekat kepada Allah dan
bersungguh-sungguh dalam ketaatan dan amal shalih, apalagi sekedar untuk mendebat
para ulama, maka ia bukanlah ilmu agama.
Ketiga ; Ilmu yang dimaksud
disini adalah ilmu yang mendorong pemiliknya untuk mengamalkannya. Ia bukanlah
ilmu untuk ilmu, atau sekedar untuk pengetauhan, untuk mendapatkan ijazah atau
untuk memperoleh kepangkatan. Ilmu yang tidak diamalkan adalah seperti pohon
yang tidak berbuah.
Sebab buah ilmu yang sesungguhnya
adalah amal.
Abu Darda’ berkata, “Sesungguhnya
aku takut bahwa yang pertama ditanyakan kepadaku oleh Rabb-Ku adalah,”Apa yang
telah kamu amalkan dari apa yang kamu ketahui?” Sedangkan yang dimaksud dengan
ilmu agama yang bermanfaat adalah ilmu agama yang diajarkan kepada orang lain,
sehingga orang lain mengamalkannya. Setiap orang yang mengajarkan ilmu agama,
kemudian murid-muridnya mengamalkannya, maka sang guru akan mendapat pahala
dari setiap murid yang mengamalkan ilmunya. Bahkan jika sang guru telah wafat,
ia masih tetap mendapatkan kiriman pahala dari ilmu yang diajarkannya, Karena
Rasulullah saw bersabda :
“Barang siapa
menunjukkan suatu kebaikan, maka dia mendapatkan pahala yang sama dengan orang
yang mengamalkannya” (HR.Muslim)
Maka berbahagialah orang-orang
yang sibuk mengajarkan ilmu agama kepada umat Islam, karena dia akan
mendapatkan pensiunan pahala, meskipun dirinya telah tak berdaya dan meninggal
dunia. Termasuk didalam ilmu yang bermanfaat adalah orang yang menulis dan
menyebarluaskan buku-buku agama, sehingga orang membaca, mengerti Islam dan
mengamalkannya. Mari kita bayangkan jika orang yang mendapat petunjuk karena
ilmu yang anda dakwahkan itu lebih dari satu orang, lebih dari sepuluh orang,
lebih dari seratus orang, lebih dari seribu orang dan seterusnya.......
alangkah menggiurkan pahala yang akan dialirkan kepada anda. Padahal mungkin
orang itu mendapat petunjuk melalui anda hanya melalui pekerjaan yang
sangat ringan, tidak banyak menguras tenaga dan biaya. Tapi pahala yang anda
dapatkan sepanjang masa. Misalnya mungkin orang itu terbuka hatinya dan
bertaubat kepada Allah melalui suatu khutbah Jum’at yang anda sampaikan,
melalui satu artikel yang anda tulis, melalui acara dialog, melalui diskusi
agama dengannya, melalui satu pertanyaan yang dia ajukan dan anda jawab,
melalui ajakan anda agar ia meninggalkan suatu kemungkaran yang saat itu anda
lihat.
Kita tidak perlu melancong ke negeri yang jauh untuk mendapatkan
pahala Jariyah (yang mengalir) melalui ilmu yang bermanfaat tersebut. Tapi kita bisa
memulainya dengan mengajar dan mengajak orang-orang dilingkungan keluarga kita
terlebih dahulu, lalu saudara, tetangga, kemudian masyarakat. Pertanyaannya
adalah, sejauh mana kita telah belajar agama dan mengajarkannya kepada orang
lain, sehingga kita punya saham dalam pensiunan pahala dibidang ilmu yang
bermanfaat ? Kita tidak perlu menunggu menjadi seorang Ustadz, sebab apapun
yang kita sampaikan, meskipun sedikit, asalkan ia adalah ilmu agama dan
kebaikan yang diajarkan oleh Rasulullah, maka kita akan mendapat pahala
kelak.
Ketiga,
Anak shalih
yang mendoakan orang tuanya
---------------------------------------------------
Anak adalah permata jiwa dan
penyejuk hati. Untuk anak, sungguh kita siap mengorbankan apa saja, karena dia
adalah darah daging kita. Tetapi dalam tuntunan Islam, memanjakan anak tidaklah
dengan cara menuruti apa saja keinginan anak selama disana terdapat
kemaslahatan untuk dirinya, atau tidak membahayakan dan mengandung dosa.
Orang tua yang sukses bukanlah
orang tua yang mampu membesarkan anaknya sehingga menjadi orang profesional,
gaji yang besar, menduduki jabatan puncak atau hal-hal lain yang bersifat
duniawi. Apakah artinya orang tua yang memiliki anak-anak yang kaya, tetapi
mereka durhaka pada Allah dan tidak berbakti kepada orang tuanya, anak-anak
macam ini sejak di dunia telah menyengsarakan orang tuanya, padahal orang
tuanya telah bersusah payah membesarkan dan membiayainya. Bahkan mereka bisa
bermusuhan dengan sesama saudaranya, dan memusuhi orang tua mereka. Hal ini
Allah SWT berfirman :
”Sesungguhnya di
antara isteri-isterimu dan anak-anakmu itu ada yang menjadi musuh bagimu maka
berhati-hatilah!” (QS At-Taghabun: 14)
Islam mengajarkan anak adalah
investasi pahala yang tiada habis-habisnya bagi orang tua. Untuk bisa menjadi
investasi pahala, anak harus dididik menjadi anak shalih, anak yang taat kepada
Allah dan berbakti pada kedua orang tuanya. Doa anak kepada orang tua inilah
yang terus akan menyirami kita pada orangtua dengan siraman rahmat dariAllah,
meskipun kita sudah berada di dalam kubur, karena itulah kita diajari
senantiasa berdoa :
” Ya Allah,
Karuniailah kami isteri-isteri dan anak-anak yang menyejukkan hati, dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS.Al-Furqan:74)
Kita boleh mendidik anak-anak
kita dengan berbagai jenis pendidikan dan disiplin ilmu yang bermanfaat, tetapi
janganlah lupa, yang terpenting adalah mengarahkan untuk menjadi anak shalih.
Sehingga dia benar-benar menjadi anak kita yang memanjangkan usia produktifitas
pahala kita di dunia, walaupun kita telah tiada.
Seandainya ada orang yang
mengabdi atau memuliakan anda sehari-hari, pasti anda akan berlebihan
memujinya, karena kebaikan dan pengabdiannya pada anda. Lalu anda berharap ada
kesempatan untuk membalas budi baiknya. Bukankah demikian...? Tapi sadarkah,
disana..... ada orang yang mengabdi untuk anda bertahun-tahun, menyuapi anda
makan sewaktu anda kecil, dan berkorban untuk anda bertahun-tahun mengantar
anda pergi sekolah. Ya, bertahun-tahun mereka mendidik dan berkorban apa saja
untuk anda, sewaktu anda sakit, mereka langsung membawa anda ke rumah sakit,
saat anda menangis, hati mereka seakan-akan teriris-iris..., bahkan mungkin air
mata mereka juga ikut mengalir. Mereka mendoakan anda di keheningan
malam, dan mereka bekerja keras untuk anda di terik matahari. Bertahun-tahun
lamanya, dan mereka menikmati semuanya itu, lalu apa balasan anda kepada mereka
? Renungkanlah.
Ceritakanlah tulisan ini pada
anak-anak anda, atau mereka enggan, suruhlah mereka membaca sendiri.
Semoga...semogalah bermanfaat. Amin.
*Penulis adalah Sekretaris Ta’mir Masjid
Ar-Rohmah
aktif menulis di buletin komunitas ngaji bengi "At-Taubat"
Perumahan Bumi Asri Gang Sawo
Jumat, 10 Februari 2012
Pengumuman
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Diberitahukan kepada segenap jama'ah bahwa pada hari Ahad, 12 Februari 2012, setelah sholat duhur akan diadakan pelatihan bekam sesi praktek langsung. Oleh karena itu dimohon kehadiran dan partisipasinya. Demikian atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Diberitahukan kepada segenap jama'ah bahwa pada hari Ahad, 12 Februari 2012, setelah sholat duhur akan diadakan pelatihan bekam sesi praktek langsung. Oleh karena itu dimohon kehadiran dan partisipasinya. Demikian atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb
Rabu, 08 Februari 2012
Selamat Datang
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Selamat datang di situs resmi masjid Ar-Rohmah.
Situs ini masih dalam tahap pengembangan, oleh karena itu diperlukan kritik dan saran demi kemajuan progam pengembangan internet dakwah ini.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Langganan:
Postingan (Atom)